Rindu


Rindu, hanya satu kata yang terucap di benakku paling dalam saat bayangmu merasuki anganku. Entah mengapa hari ini aku merindu lagi,entah dari sudut mana senyum itu,pertemuan itu dan tatapan itu nyaris tak lepas dari benak dan ingatanku saat ini, walau kau jauh sangat jauh dari pandanganku tapi kamu sangat dekat disini, di hati ini, layaknya sepasang hati yang tak akan pernah bisa berpisah walau ini hanya mimpi, mimpiku, mimpiku saja, hanya aku tanpa mu. Beratus-ratus hari telah berlalu dan kamu tak terwujud lagi, sudah sangat lama,senyum itu hanyalah hantu yang selalu membayangi ku saat hati ku menyebut namamu. Tapi masih sangat jelas, manis senyummu, sorotan khas mata mu yang tak seorang pun bisa menyamakannya, hanya kamu, hanya senyummu,hanya matamu dan hanya dirimu. Kamu.
Begitu berharga kah kamu untuk selalu ku kenang? Begitu indah kah dirimu sehingga kamu tak pergi dari hatiku? Pantaskah diriku untukmu? Akankah jiwa dan raga mu bisa ku miliki seutuhnya? Atau bisakah aku meraihmu kedalam dekapanku dan tak akan pernah ku lepas jika memang itu bisa. Mimpi,mimpi,mimpi. Aku hanya bisa bermimpi apa saja tentang mu,hingga aku melayang dan jauh…pergi dari muka bumi ini bersama bayangmu tanpa wujud nyata mu.

Aku dan kamu, sangat berbeda dan tak akan pernah menyatu. Tapi mengapa aku masih berharap keajaiban datang dan mengubah semuanya menjadi indah? Apakah aku salah? Entah apa jawaban yang sesungguhnya. Yang aku tau saat ini, masih kamu yang menguasai relung hatiku, dirimu, senyummu dan sorot mata mu.

Telah berkali-kali aku berusaha mencoba untuk menghapus kamu dari hatiku dengan menerima cinta dari hati-hati orang yang mempercayai ku untuk menyempurnakan bentuk hati itu dengan sempurna tanpa cela, tapi apa daya hingga saat ini tak satu pun hati yang dapat aku sempurnakan tanpa cela, dulu ada hati yang menawarkannya padaku, saat itu aku bahagia, aku menangis. Entah mengapa, mungkin aku bahagia karena aku bisa menggantikan kamu di hatiku, saat itu cinta ku hampir sempurna tetapi dengan seiring waktu berjalan, aku sadar dan terbangun lagi, aku mendapati diriku terluka untuk kesekian kalinya, rapuh,terjatuh dan patah. Saat itu aku sadar, aku telah merusak hati itu lagi, tak sempurna dan sangat tercela.
Entah dari segi mana hal itu bisa terjadi,saat bayangmu muncul lagi aku terbangun dan sadar, itu semua karena ada kamu, kamu masih hidup dalam hatiku walaupun kamu tak tau itu,tak mengapalah aku tetap begini, jangan larang aku menghentikan kebiasaan buruk ku ini yah, jangan larang aku berhenti memimpikanmu, dan jangan larang aku berhenti mencintaimu. Hingga ku lelah sendiri dan tak akan mau lagi menulis tentangmu sekalipun, tapi aku harap hal itu tak pernah terjadi. Aku rela kok mengorbankan hati ku untukmu,walaupun kau tak pernah lihat dan tau pengorbananku itu, tapi setelah aku pikir-pikir lagi, ini bukan sebuah pengorbanan, tapi ketulusan hati paling dalam.
Semoga apa yang ku rasakan saat ini tetap berlanjut hari ini,esok dan selamanya, hingga ku berhenti menulis tentang mu. Kapan kah itu terjadi? Saat akhir hayat ku. Doakan aku yah semoga aku bisa pertahankanmu walaupun ku tau tak ada gunanya sama sekali tapi setidaknya aku ingin menunjukkan apa arti kesetiaan itu padamu. Tak peduli apa katamu, kata orang. Hanya hati ku yang tau apa yang aku rasakan tak seorang pun tau, kecuali tuhan. Tuhan, aku tak berharap dia jadi milikku seutuhnya, aku hanya meminta padamu, panjangkan umur ku agar aku bisa menulis tentangnya sebanyak mungkin. Tuhan, dengar yah doaku. Aku tau kamu tak pernah tidur dan sangat tau apa yang aku rasakan hingga saat ini padanya. Satu lagi ya Tuhan, tolong jaga selalu hatiku ini,ku mohon jangan bukakan hatiku pada seseorang yang tak kucinta, izinkan hati ini menerima hati yang benar-benar aku cintai bukan hanya sekedar penghilang lara, bukan hanya sekedar mengusik kesepian atau hanya sekedar ingin menghapusnya dari hatiku.
Aku rindu kamu, rindu senyummu,rindu sorotan khas di kedua bola matamu itu. Dirimu yang jauh disana, baik-baik yah. Jangan nakal.
SEKIAN J

Comments

Popular posts from this blog

The man who never lied - Maroon 5